REMBANG, Lingkarjateng.co.id – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) menggelar sekolah inklusi pendidikan Pancasila di Lapangan Desa Ngulahan Kecamatan Sedan. Kegiatan itu perwakilan karang taruna ikuti dari 14 Kecamatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos PPKB Agus Salim mengatakan, pelaksanaan kegiatan tersebut selama dua hari. Tujuannya untuk membentengi generasi muda agar tidak mudah terpapar paham radikal.
Baca Juga :
Panen Raya, Pemprov Jateng Sarankan Tunda Jual
“Anak- anak muda di Rembang ini jangan sampai terpapar paham- paham terorisme. Karang taruna kan ada di semua desa, mereka bisa menularkan kepada teman – temannya yang ada di desanya masing- masing, harapannya seperti itu,” ujarnya.
Sekolah inklusi pendidikan Pancasila juga menjadi yang pertama di Indonesia. Pasalnya konsep kegiatannya tidak secara formal di dalam ruangan, namun ada yang di luar lapangan. Di lokasi tersebut juga terdapat tenda- tenda yang menunjang untuk kegiatan outbond.
Baca Juga :
Suharjito, Penyuap Edhy Prabowo Di tuntut 3 Tahun Hukuman
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan, peningkatan rasa kecintaan terhadap tanah air dan negara harus berikan kepada para pemuda, terlebih karang taruna. Sedangkan dari sisi agama, merupakan kewajiban bagi warga untuk membela Negara.
“Saya berharap kegiatan tersebut bisa menjadi embrio untuk kabupaten Rembang bagaimana mencintai negara. Di dalam konteks yang bisa memberikan penguatan pada masalah keagamaan, sosial, edukasi, dan kreatifitas di dalam implementasi sangat perlu,” pungkasnya. (kid/dha)