SURAKARTA, Lingkarjateng.co.id – Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter meneruskan pengoperasian dua Jadwal Kereta Rel Listrik (KRL) tambahan di wilayah Yogyakarta – Solo yang sebelumya melayani sejak 15 Februari 2021 hingga kemarin (22/2). Pengoperasian setidaknya selama satu pekan (22-18/2).
Jadwal dan relasi penambahan perjalanan sendiri sama seperti sebelumnya. Yaitu satu jadwal kereta tambahan dengan relasi Solo Balapan – Yogyakarta pukul 15.32 dan kereta tambahan relasi Yogyakarta – Solo Balapan pukul 17.10. Dengan penambahan dua perjalanan KRL itu KAI Commuter mengoperasikan perjalanan KRL di wilayah Yogyakarta – Solo. Dengan total sebanyak 22 perjalanan KRL per Senin kemarin.
Selain itu, KAI Commuter juga tetap mengoperasikan rangkaian dengan jumlah kereta dalam satu rangkaian atau stamformasi (SF) terdiri dari delapan kereta dan rangkaian KRL SF 4. Hal tersebut untuk menambah kapasitas penggunanya dalam satu kali perjalanan. Yang mana, rangkaian KRL dengan SF 8 memiliki kapasitas 592 orang. Sedangkan rangkaian KRL dengan SF 4 memiliki kapasitas 296 orang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan dalam kondisi pandemi ini KAI Commuter berkomitmen untuk menjalankan KRL dengan tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan pengguna KRL. “Pahami dan ikuti aturan terkait protokol kesehatan antara lain memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ujarnya.
Anne juga mengatakan, seluruh pengguna jasa KRL untuk memaksimalkan upaya jaga jarak. KAI Commuter juga membatasi kapasitas pengguna yaitu 74 orang per kereta dengan melakukan antrean penyekatan di stasiun bila kondisi padat. Mengikuti marka yang ada di stasiun maupun di dalam KRL sebagai pedoman posisi untuk duduk maupun berdiri.
Untuk para pengguna KRL yang ingin mengetahui informasi jadwal, posisi kereta, dan pantauan kepadatan di stasiun. Dapat melihat melalui aplikasi KRL Access. “Kami juga terus melalukan sosialisasi untuk berbagai aturan tambahan di dalam KRL selama masa pandemi ini antara lain tidak berbicara secara langsung maupun melalui sambungan telepon. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung. Aturan ini melengkapi larangan makan dan minum di dalam KRL yang telah berlaku sejak lama,” imbuhnya
Ia juga menambahkan, KAI Commuter berharap dukungan dari berbagai pihak terutama para pengguna jasa KRL. Untuk dapat merencanakan perjalanannya dengan bijak. Ia meminta masyarakat menggunakan transportasi secara bijak. (luh/dha)