Lestarikan Budaya, Geluti Kesenian Ketoprak

Nadya Kurniasari
Nadyia Kurniasari (DOK PRIBADI FOR LINGKAR JATENG)

KUDUS, Lingkarjateng – Nadya Kurniasari memulai mengikuti kesenian ketoprak sejak umur 15 tahun. Awalnya, gadis berparas cantik yang akrab dengan sapaan Nadya tersebut menerima ajakan dari saudaranya yang sudah senior di Karang Taruna.

“Bahkan, setiap satu tahun sekali saat 17 Agustusan di desa saya pasti memperingatinya dengan acara kesenian tersebut,” ujarnya.

Ketika pertama bergabung, ia hanya sekedar ikut-ikutan dan belum pernah memainkan peran sama sekali. Namun, lambat laun, ia mulai tertarik untuk mengukuti kesenian ketoprak dan ikut berperan dalam setiap pementasan.

“Awalnya hanya ikut-ikutan saja belum pernah ikut berperan sama sekali karena saat dulu pementasan banyak kakak-kakak senior mainkan. Setelah kakak-kakak sudah pada menikah, katanya malu untuk tampil lagi. Lalu acara pementasan selanjutnya anggota penerus yang baru mainkan,” lanjutnya.

Nadyia mengaku, dengan mengikuti ketoprak, ia juga bisa melatih rasa percaya diri agar lebih berani tampil pada khalayak umum. Ia merasa lebih percaya diri ketika tampil pada khalayak umum dan menunjukkan jati dirinya. Bahwa ia bisa tampil berakting bukan sekedar hanya komentar ketika menonton sebuah pertunjukkan.

“Setelah mengikuti pementasan tersebut saya menjadi lebih berani d idepan umum dan malah menunjukkan jadi diri saya bahwa saya bisa di dunia akting,” tambahnya.

Selain itu, ia lebih memilih untuk ikut kesenian ketoprak, karena selain mengasah bakat juga untuk melestarikan kebudayaan Indonesia agar tidak punah. “Selain mengasah bakat, juga untuk melestarikan budaya kesenian Nusantara yang ada di tanah air kita Indonesia, terutama budaya kesenian di desa-desa yang ada di Indonesia,” pungkasnya. (kin/dim)

Exit mobile version