Tak Ada yang Nginap, Vila dan Hotel Dijual

tak-ada-yang-nginap-vila-dan-hotel-tawangmangu-dijual

Karanganyar, Lingkarjateng.co.id – Beredar kabar Beberapa vila dan hotel melati di Tawangmangu tengah dijual oleh pemiliknya. Para pemilik melakukan hal tersebut, karena terdampak pandemi Covid-19 yang berakibat hampir tidak ada sama sekali yang menginap. “Ada villa 1-2 katanya sedang ditawarkan. Hotel melati 1-2 lah,” kata Kawardi, penasehat PHRI Karanganyar kepada Lingkar Jateng.

Kawardi mengatakan, hotel-hotel melati dan villa di Tawangmangu, merasakan dampak pandemi Covid-19 yang luar biasa. Sehingga pemilik “menyekolahkan” sertifikat, hotel, rumah ke bank guna menutupi biaya operasi hotel masing-masing.

”Mereka mengeluh luar biasa. Sementara nombok, juragane nombok dulu. Cukup atau endak untuk besuknya tidak tahu. Kalau situasinya terus begini otomatis lama kelamaan juga menjual asetnya itu, pasti itu,” kata anggota Komisi A DPRD Karanganyar itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengakui belum mendengar tentang penjualan hotel ataupun villa di Tawangmangu karena sepi pengunjung. ”Saya belum mendengar, saya belum tahu beritanya. Tapi kemarin seharian saya di Tawangmangu, tidak dengar sama sekali,” kata Titis saat wawancara.

Terkait suasana sepi yang terjadi di hotel-hotel di Tawangmangu, Titis menerangkan, karena ada beberapa faktor yang menjadi akumulasi. Misalnya pada bulan Januari-Februari-Maret dan April itu memang bulan sepi kunjungan (low season).

”Jelas karena pandemi. Ya memang yang punya duit sudah sedikit, jadi wisatawan minim sekali. Yang sedikit itu saja ditakuit-takuti dengan kebijakan terakhir ini (Gerakan Jateng di Rumah Saja),” kata Titis.

Titis meminta pelaku usaha wisata di Karanganyar untuk bersyukur walaupun situasi dan kondisinya sangat berat saat ini. Titis beralasan, destinasi wisata seluruh daerah di Jateng destinasi yang buka baru 50 persen. Sedangkan di Karanganyar hampir total buka, dan yang tutup milik pemerintah

“Teman-teman harus ngempet (sabar) sedikit. Saya yakin 1 minggu besuk sudah ramai di Tawangmangu. Teman-teman harus optimistis, menyiapkan segala sesuatu dan kita berikan informasi bahwa pelaku wisata di Karanganyar siap melayani wisatawan dengan Prokes baik,” kata Titis. (jok/one)

Exit mobile version