Unggahan Ujaran tak Mengenakkan, Pemuda Kerjo Kena Batunya

Pemuda pelaku ujaran tidak mengenakkan yang diberi pelajaran oleh relawan pemulasaran jenazah Kabupaten Karanganyar. PUJOKO/LINGKARJATENG
Pemuda pelaku ujaran tidak mengenakkan yang diberi pelajaran oleh relawan pemulasaran jenazah Kabupaten Karanganyar. PUJOKO/LINGKARJATENG

KARANGANYAR, lingkarjateng.co.id – Pemuda asal Kecamatan Kerjo W (19) pembuat unggahan ujaran tak mengenakkan di media sosial mengenai aktifitas kinerja relawan pemulasaraan jenazah Covid-19, akhirnya kena batunya.

W didatangi para relawan yang berniat mengetahui apa maksud dari ujaran yang ia buat di media sosial itu. Tak hanya itu, para relawan memberi pelajaran kepada W dengan mengajaknya ikut melakukan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Ujaran tidak patut tersebut dilakukan W untuk mengomentari unggahan relawan Polokendho. Unggahan itu memperlihatkan mereka tengah memakamkan rekan relawan mereka yang meninggal di grup Facebook Info Warga Karanganyar.

Baca Juga:
Polisi Jateng Tutup 27 Pintu Exit Tol Mulai 16-22 Juli 2021

“Berduka relawan terbaik kita telah meninggalkan kita selama2,, semoga damai di surga kawan,” begitu ucapan dalam unggahan relawan tersebut pada Senin (12/7/2021).

Unggahan tersebut memperoleh banyak simpati dari para warganet. Namun tidak begitu dengan W. Ia malah membuat ujaran yang tidak terpuji dengan menulis kalimat, ‘setingan yang bagus’.

Tak cukup dengan tulisan tersebut, W juga menuliskan “selamat kalian semua kena prank”.

Kelompok relawan yang mengetahui ujaran tidak menyenangkan tersebut merasa tersinggung lalu mencari keberadaan W. Setelah berhasil, dilakukan klarifikasi terhadap pelaku.

Polsek Kerjo Turun Tangan

Untungnya, aparat kepolisian Polsek Kerjo bisa menengahi persoalan tersebut dengan membawa kedua pihak ke Mapolsek untuk mediasi.

Kapolsek Kerjo, AKP Murtiyoko mengatakan, dalam mediasi tersebut, W dimintai kejelasan alasan membuat ujaran tak terpuji tersebut.

“Kemarin, dia klarifikasi didepan relawan. W mengaku khilaf dan mengaku bersalah. Kemudian dia juga menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakannya itu. Sekarang masih dalam pembinaan,” kata Murtiyoko, Selasa (13/7/2021).

Bahkan menurut anggota Forum Sukarelawan perwakilan Kecamatan Kerjo, Aditya, tanpa paksaan, W menyanggupi membantu proses pemulasaran jenazah pasien Covid-19 pada Selasa siang tadi.

“Ada pemulasaraan jenazah di Desa Tawangsari. W memutuskan ikut bergabung. Kami tidak memaksanya,” kata Aditya.

Karena belum pernah ikut pemulasaraan, W diberi tahu cara pemulasaraan jenazah juga cara mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap seperti yang dikenakan relawan pemulasaraan jenazah.

Diceritakan Aditya, W ikut mengusung jenazah dari rumah duka menuju mobil ambulans. Sesampai di makam, W membantu menurunkan jenazah sampai ke liang lahat.

“W tak sampai ikut memandikan dan mengkafani. Ia cukup menyaksikan saja. Ia tak melepas APD saat itu. Kami juga memberi peringatan jangan lepas APD,” kata Aditya.

Diakui Aditya, dia sempat bertanya ke W bagaimana perasaannya usai ikut kerja dengan relawan.

“Katanya, ternyata berat juga kerja relawan. Terutama memulasara jenazah. Pakai pakaian APD panas dan pengab,” ujar Aditya.

Aditya menambahkan, W mengaku jera dengan tindakan tak terpuji yang telah dibuatnya.

Penulis: Pujoko

Editor: Muhammad Nurseha

Exit mobile version