Genjot Vaksinasi dan Pemulihan Ekonomi

genjot-vaksinasi-dan-pemulihan-ekonomi
VIRTUAL: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sedang berkoordinasi dalam rapat Koordinasi Persiapan Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Selasa (2/3). (HUMAS FOR LINGKAR JATENG)

SURAKARTA, Lingkarjateng.co.id – Sejumlah upaya akan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta lakukan untuk mempercepat vaksinasi dan pemulihan ekonomi. Pasalnya target vaksinasi selesai pada akhir Maret.

Pembahasan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Persiapan Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 secara virtual dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa (2/3). Gelar acara tersebut di Ruangan Natapraja.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku, optimis rencana percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi akan secara maksimal ia wujudkan. Tambahan lagi, berkat dukungan dari berbagai pihak, ia yakin akan mampu bekerja secara maksimal.

“Saya tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya koordinasi-koordinasi dari berbagai pihak, ini kan untuk kepentingan bersama, jadi semuanya juga harus bergerak, dalam artian masyarakat yang menerima vaksin juga aman-aman saja, vaksinatornya juga tidak terkendala, dan nanti kalau semua orang sudah menerima vaksin otomatis akan membantu dalam mendongkrak perekonomian di Kota Solo,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (sekda) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengatakan, canangkan vaksinasi Tahap II akan selesai dan tutup pada akhir Maret. Selain itu juga mempercepat dropping vaksin dari pemerintah pusat serta percepatan vaksinasi pelayan publik.

“Memantau kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan terkait pelaksanaan vaksinasi seperti jaringan internet, perangkat komputer hingga sumber listrik. Rekomendasi terakhir berkenaan dengan persiapan skenario vaksinasi berbasis non fasilitas kesehatan,” paparnya.

Target tersebut antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan, prioritas vaksin untuk lansia harus segera karena sangat penting. Terkait entry data dari masing-masing wilayah Kota Kabupaten bisa lebih optimal. “Sehingga data yang diterima pusat adalah data yang paling terkini,” jelas Ganjar. (luh/dha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *