PATI, Lingkarjateng.co.id – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan omzet yang sangat signifikan. Hal ini diperparah dengan pembatasan sosial yang telah dilakukan beberapa kali di masa pandemi ini. Dana juga, masih kurangnnya pendampingan UMKM.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati Hendry Kristyanto mengungkapkan, perkembangan pelaku UMKM di Kabupaten Pati selama masa pandemi. Terutama di awal-awal pandemi mengalami penurunan omzet yang sangat signifikan. Bahkan, setelah pihaknya mengecek di lapangan, semua sektor mengalami dampak penurunan omset ini.
“Jadi memang pelaku-pelaku usaha mikro kemarin itu kami merasa prihatin sekali dengan adanya pandemi covid-19 ini, karena juga susahnya cari bahan baku, juga pemasaran dan sebagainya, karena sana sini apalagi ada PSBB untuk ke luar kota pemasarannya susah sekali. Apalagi toko-toko kemarin banyak yang tutup,” terangnya.
Pelaku UMKM di Pati merasa terdampak sekali dengan adanya pandemi. Oleh karena itu pihaknya mencoba memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pelaku UMKM, terutama dalam hal pemasaran digital.
Selain itu, pihaknya juga rutin melaksanakan pendampingan UMKM di lapangan. Hal tersebut dilakukan supaya masyarakat atau usaha pelaku mikro ini tidak putus asa dan berhenti. Pihaknya juga mencoba untuk terus memberikan alternatif-alternatif masyarakat agar dapat berkreatifitas dalam membuka usaha-usaha yang baru, terutama usaha apa yang ramai di saat pandemi ini.
Pihaknya mencoba memberikan pendampingan ekstra kepada para pelaku UMKM, terutama yang sudah menjadi binaan dinas koperasi dan UMKM. Menurutnya, di masa pandemi ini jika tidak mau berkreatifitas atau mau maju, maka akan berhenti di tengah jalan.
“Karena modalnya juga habis untuk makan dengan sepinya produksi, sehingga modal terserap untuk kehidupan sehari-hari,” tandasnya. (lam/dim)