KUDUS, Lingkarjateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berencana menggelar simulasi protokol kesehatan (prokes) dan penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan “City Walk“. Penataan PKL ini bakal menjadi daya tarik wisata baru di daerah tersebut.
“Simulasi protokol kesehatan dan penataan tersebut, penting karena saat ini masih masa pandemi Covid-19. Harapannya, perbolehkan pedagang kuliner untuk jualan kembali tetap menjaga prokes guna menghindari klaster Covid-19,” kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo.
Diharapkan, setelah dilakukan penataan, lokasinya cukup untuk menampung PKL yang sebelumnya berjualan disana.
Selain itu, kata ia, kesadaran pedagang akan pentingnya protokol kesehatan juga makin meningkat. Sehingga saat pembukaan mereka juga bisa ikut mengingatkan pembeli untuk taat prokes.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti mengungkapkan, simulasi awalnya dijadwalkan Senin ini, namun ada penundaan hingga Kamis (18/3). Simulasi ini karena kawasan tersebut sudah berubah. Lokasi tersebut sekarang sudah berganti menjadi kawasan pedestrian yang lebih tertata dan bersih.
Agar daya tariknya tetap terjaga, kata ia, tenda pedagang juga seragam dengan menggandeng perusahaan swasta untuk pengadaannya.
Ketua Paguyuban PKL Pekojan Kudus Mundloha mengakui, anggotanya memang berkeinginan segera berjualan kembali di Jalan Sunan Kudus. Karena sekarang banyak yang berhenti berjualan sejak ada relokasi ke gang satu.
Dari 51 pedagang, tercatat yang masih aktif berjualan hanya 18 pedagang saja. Sedangkan lainnya memilih beralih pekerjaan serta ada yang menunggu pindah ke Jalan Sunan Kudus.
Ia memastikan para PKL yang berjualan kembali di Jalan Sunan Kudus siap mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak.
“Kami sudah lama bertahan di tengah masa pandemi. Karena sejak awal pandemi COVID-19 Bulan Maret 2020 harus berjualan hingga pukul 21.00 WIB, kemudian ada relokasi karena menjadi kawasan pedestrian,” ujarnya.
Lebih lanjut, pembangunan kawasan pedestrian “City Walk” dari pojok Alun-Alun Kudus hingga jembatan Sungai Gelis di Jalan Sunan Kudus dengan panjang jalan 562 meter dan lebar jalan eksisting sekitar 22 meter, yang nantinya PKL boleh berjualan kembali.
Canangkan kawasan tersebut bakal menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Apalagi dengan berbagai ornamen simbol budaya khas Kudus yang bisa menjadi spot swafoto kekinian serta menjadi pusat kuliner di Kudus. (ara/isa)
Respon (1)