Revitalisasi Destinasi Wisata Pekalongan

Bengkelung Park di Desa Sidoharjo Doro Kabupaten Pekalongan Jateng
ASRI: Wisatawan berkunjung ke Bengkelung Park di Desa Sidoharjo, Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (ANTARA/LINGKAR JATENG)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.co.id – Sejumlah destinasi wisata di Kota Pekalongan rencananya akan ada revitalisasi. Tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke tempat wisata.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan Sutarno mengatakan, pihaknya segera melakukan perbaikan sarana dan prasarana (Sarpras) pendukung objek wisata secara bertahap. Salah satunya di Pantai Slamaran, Pusat Informasi Mangrove, dan Pantai Pasir Kencana.

“Sejumlah objek wisata di daerah ini memang sebagian besar berada di tepi pantai yang sering mengalami rob dan tingkat korosi tinggi. Oleh karena itu, sebagai upaya menggeliatkan kembali sektor pariwisata, maka kami akan merevitalisasi beberapa objek wisata,” katanya.

Baca Juga : Simulasi Penataan PKL City Walk Kudus Mulai Dilakukan

Sutarno mengatakan, Revitalisasi destinasi wisata di Pekalongan sudah pada 2019. Tetapi dengan adanya pandemi Covid-19, maka pada 2020 alokasi anggaran fokus kembali (refocusing).

“Secara bertahap mulai ada pembenahan meski dengan keterbatasan anggaran yang ada agar nantinya dapat menjadi daya tarik wisata. Melalui pembenahan sarpras objek wisata. Kami berharap wisatawan lokal maupun mancanegara tidak hanya untuk berbelanja batik dan sekadar sebagai kota lewatan saja,”paparnya.

Baca Juga : Antisipasi Covid-19, Objek Wisata di Jateng Wajib Terapkan Pemeriksaan Tes Cepat

Menurut ia, perbaikan Sarpras pendukung obyek wisata Pantai Slamaran antara lain membangun lima gazebo, ruang pelayanan tourist information center, lintasan jogging, serta tempat mandi, cuci, dan WC. Kemudian pada 2021, kemudian peninggian dan pengaspalan jalan yang berada di pintu masuk objek wisata Pantai Slamaran. “Selain itu, kami juga akan merevitalisasi di Pusat Informasi Mangrove,” ungkapnya. (ara/dha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *