SURAKARTA, Lingkarjateng.co.id – Tanah bekas depo Pertamina rencananya akan jadi Islamic Center sebagai hadiah dari pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Nahyan untuk Presiden Joko Widodo. Nantinya masjid dan Islamic center ini akan menyerupai desain Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (3/3), meninjau lahan seluas 2,9 hektar tersebut. Pada kunjungan tersebut, Gibran mengecek persiapan peletakan batu pertama yang akan terlaksana pada Sabtu (6/3) mendatang. Ia memastikan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 maka akan batasi tamu undangan sesuai protokol kesehatan (Prokes).
“Minta tolong bisa sediakan media centre untuk wartawan. Pelaksanaan peletakan batu pertama kita siapkan fasilitas protokol kesehatan,” terangnya.
Gibran menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta juga menyediakan lahan untuk dibangunnya Islamic Center di Surakarta. Tempatnya di sekitar lokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) atau di daerah Kentingan tepatnya di belakang kampus Univeristas Negeri Sebelas Maret (UNS).
“Kita dekatkan dengan kampus. Nantinya kita berharap yang mengelola pihak akademisi,” tambahnya.
Anggaran pembangunan masjid tersebut nantinya akan pemerintah UEA tanggung sepenuhnya. Besarannya sendiri mengikuti kebutuhan yang ada di Indonesia. Sebab jika merujuk pada anggaran dari Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, maka jumlahnya tidak sepadan.
Sementara itu, pengukuran arah kiblat telah dilakukan pada Kamis, (9/7) tahun lalu. Pembangunan kiblat nantinya pembangunannya menggunakan lahan dengan koordinat lokasi 7.554° lintang selatan, 110.827° bujur timur. Azimuth Qiblat 294.55°. (luh/dha)