Destinasi Wisata Sam Poo Kong, Tawarkan Objek Wisata Bernilai Sejarah

sam-poo-kong
BERWISATA : Sejumlah wisatawan tampak menikmati suasana Sam Poo Kong. (RISCA KRISDAYANTI/LINGKAR JATENG)

SEMARANG, Lingkarjateng.co.id Sam Poo Kong merupakan salah satu destinasi wisata unggul di Kota Semarang. Tempat ibadah yang juga menjadi objek wisata ini terletak di Jalan Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang.

Bernuansakan warna merah, Sam Poo Kong memiliki kisah sejarah yang tidak bisa terlupakan. Berdasarkan http://sampookong.co.id berawal dari tokoh bernama Laksamana Zheng He (Cheng Ho) terlahir dengan nama Ma San Bao yang mendarat di pantai Simongan.

Kawasan klenteng ini menjadi tempat berteduh Cheng Ho yang saat itu harus berlabuh pada tahun 1416 karena juru mudi kapalnya yang bernama Ong Keng Hong sedang sakit keras. Saat berlabuh, Cheng Ho sempat merawat Ong Keng Hong bersama awak kapal lainnya. Namun, Cheng Ho terpaksa meninggalkannya karena harus melanjutkan perjalanan.

Mengutip dari https://www.nativeindonesia.com/klenteng-sam-poo-kong/ secara berangsur, kondisi Ong Keng Hong yang merupakan nahkoda Cheng Ho membaik setelah dirawat oleh awak kapal yang menetap bersama warga di Bukit Simongan.

Di tempat ini, Ong Keng Hong sering menceritakan sifat dari sosok cheng ho yang sangat pemberani dan bijaksana. Dari cerita tersebut, Cheng Ho mendapat respon positif oleh warga sekitar dengan dengan dibuatkannya simbol penghormatan untuk Cheng Ho di salah satu gua yang disebut Gedung Batu. Simbol tersebut lalu disempurnakan menjadi Klenteng Sam Poo Kong.

Selain menjadi tempat wisata, Sam Poo Kong merupakan tempat ibadah pemeluk Tridharma yang terdiri dari Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme. Dalam bahasa mandarin, Sam Poo Kong berarti Gua San yang merupakan tempat menepi juru nahkodanya yang sakit keras.

Saat berkunjung, wisatawan bisa menikmati empat klenteng yang berdiri megah. Empat klenteng tersebut bernama Klenteng Dewa Bumi, Klenteng Juru Mudi, Klenteng Sam Poo Tay Djien, dan Klenteng Kyai Jangkar.

Klenteng Dewa Bumi merupakan klenteng yang bertujuan untuk  tempat pemujaan Dewa Bumi. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal Laksamana Cheng Ho.

Tempat pemujaan lainnya yaitu kyai Jangkar, dalam makam tersimpan jangkar asli kapal Cheng Ho lengkap dengan kain warna merah.

Lantaran seluruh area lebih berorientasi untuk sembahyang, maka ada sejumlah tempat yang tidak semua orang boleh memasukinya.

“Terdapat beberapa klenteng yang menjadi tempat sembahyang jadi tidak boleh sembarang orang masuk tanpa izin”, ujar Wahyu Tri Warno, Asisten Manajer Sam Poo Kong, Kamis (24/11).

Selain itu terdapat bangunan yang menjadi inti dari Sam Poo Kong yaitu merupakan sebuah Goa Batu yang menjadi tempat utama besinggahnya Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi Pulau Jawa di tahun 1400-an. Di dalam goa tersebut, terdapat Patung Cheng Ho yang terlapisi emas yang mana ruangannya menjadi tempat untuk sembahyang umatnya.

Terdapat juga Dinding goa batu dengan hiasan relief tentang perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Jawa. Namun, media tidak boleh meliput tempat tersebut.

“Yang menjadi ikon itu ada Gua Batu. Tidak semua orang boleh memasuki tempat ini dan tidak boleh juga ada kamera yang mengambil gambar”, ujar Wahyu Tri Warno, Asisten Manajer Sam Poo Kong.

Bagi para pengunjung yang ingin berwisata, dapat membeli tiket secara online dan offline. “Saat ini kami sudah membuka tiket online yang bisa dibeli lewat traveloka”,ungkap Wahyu.(Mg5/mg9/aji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *