SRAGEN, Lingkarjateng.co.id – Kematian ikan mendadak akibat fenomena upwelling di Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Sumberlawang, Kabupaten Sragen terus meluas.
Sejak Senin (30/8/21), sedikitnya hampir 45 ton ikan di karamba milik petani mati mendadak.
Kematian ikan akibat upwelling itu terjadi pada karamba petani di dua desa yakni Desa Ngargosari dan Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.
Kepala Desa (Kades) Ngargosari Sriyono menyampaikan, dari laporan yang ia terima, total sekitar 20 ton ikan di karamba wilayahnya mati mendadak sejak dua hari terakhir.
Ikan yang mati mendadak itu terjadi di wilayah Dukuh Boyolayar. Ada sekitar lima petani karamba yang terdampak paling parah di wilayahnya.
“Tapi saat ini sudah agak mereda,” imbuhnya.
Kades Ngargotirto Sumadi menyampaikan, di wilayahnya ada sekitar 25 ton ikan yang mati mendadak sejak Jumat (27/8/21).
Kematian itu terjadi pada karamba di wilayah Dukuh Ngasinan.
Ada sekitar 25 petani karamba yang terdampak upwelling dan mengalami kerugian paling banyak.
“Fenomena ikan mati terjadi berturut-turut sejak hari Kamis hingga Sabtu. Kemungkinan faktornya upwelling karena suhu akhir-akhir ini agak dingin,” ujarnya.
Akibat Perbedaan Suhu
Sumadi menerangkan, fenomena upwelling ini terjadi akibat perbedaan suhu bawah air dengan permukaan.
Perbedaan suhu ini membuat air di dasar waduk tiba-tiba naik ke permukaan. Akibatnya, ikan di karamba mati karena kekurangan oksigen.
Menurutnya dari pendataan sementara ada sekitar 25 ton ikan mati dari 25 petani yang terdampak.
“Kerugian sementara ratusan juta. Mayoritas ikan nila dan tombro,” kata dia.
Para petani tak bisa berbuat banyak menghadapi fenomena ini. Mayoritas hanya menggeser karambanya untuk menjauhi lokasi air yang dilanda upwelling.
Meski demikian, fenomena upwelling dipastikan sudah mulai mereda per hari ini.
“Tapi mulai hari ini sudah tidak ada yang mati,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen Nur Sahid mengaku sudah menerima laporan dari petugas bidang perikanan.
Bahkan petugas sudah langsung terjun mengecek ke lokasi karamba di WKO yang terjadi kematian mendadak.
Namun ia belum bisa mendata berapa jumlah total ikan yang mati mendadak di wilayah WKO Sumberlawang.
“Upayanya kalau memang belum kebacut (terlanjur-red) ya seyogianya digeser karambanya ke lokasi yang masih aman. Terutama ikan-ikan yang besar,” paparnya.
Penulis: fid/isa/Koran Lingkar Jateng
Editor: Galuh Sekar Kinanthi