Semarang Zoo Bertahan di Tengah Pandemi, Feeding Virtual hingga Potong Gaji Karyawan

Pengunjung bisa berdonasi untuk memberi makan satwa di Semarang Zoo, melalui program “Feeding Virtual”. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkarjateng.co.id
Pengunjung bisa berdonasi untuk memberi makan satwa di Semarang Zoo, melalui program “Feeding Virtual”. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkarjateng.co.id

SEMARANG, Lingkarjateng.co.id -Tiga minggu lebih atau sejak PPKM Darurat hingga PPKM Level 4 bergulir, kebun binatang ‘Semarang Zoo’ tidak beroperasi.

Direktur Semarang Zoo, Choirul Awaludin mengakui pemberlakuan PPKM sangat berdampak pada menurunnya pendapatan kebun binatang yang hanya berasal dari pengunjung.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengupayakan berbagai cara agar tetap bertahan dalam kondisi pandemi, seperti program “Feeding Virtual”.

“Ini merupakan program donasi untuk memberi makan satwa,” ujarnya, Rabu (4/8/2021).

Teknisnya, kata dia, donasi yang terkumpul dari pengunjung akan dibelanjakan dalam bentuk makanan satwa.

Kemudian, pihaknya akan menjadwalkan siaran langsung dengan donator, agar mereka bisa melihat proses pemberian makan satwa.

“Tak hanya memberi makan, donatur juga diajak berwisata melihat satwa lain yang ada di Semarang Zoo,” ujarnya.

“Animonya sejauh ini lumayan. Malah ada juga yang dari luar kota. Nominalnya juga lumayan untuk menutup operasional pakan hewan,” sambungnya.

Choirul menuturkan, beberapa donatur berasal dari perorangan. Ada juga yang merupakan komunitas pecinta hewan.

Dia mengatakan, “Feeding virtual” telah mulai sejak pertengahan Juli 2021. Pihaknya aktif menyebarkan informasi tersebut, melalui akun instagram Semarang Zoo Official.

“Selain tahu dari media sosial. Kami juga punya jaringan konservasi,” ujarnya.

CARA LAIN MENGURANGI GAJI KARYAWAN

Selain itu, menekan biaya operasional, jadi salah satu upaya bertahan dalam masa pandemi

Choirul mengatakan, pihaknya terpaksa mengurangi gaji karyawan, serta mengurangi jam operasional bagi karyawan yang bekerja untuk merawat satwa.

“Jadi untuk menyesuaikan kondisi agar tetap bertahan pada masa pandemi ini,” tuturnya.

Ia pun memastikan bahwa kondisi satwa terjamin, mulai dari perawatan hingga kesejahteraan selama pandemi.

“Tidak ada pengurangan porsi makan satwa. Ada beberapa hewan yang melahirkan seperti Sapi Bali yang melahirkan saat PPKM Level 4,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya menggunakan masa PPKM untuk merenovasi beberapa fasilitas ‘Semarang Zoo’.

“Saat ini masih dalam tahap pembangunan. Rencananya akan selesai pada penghujung tahun ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, Pemkot Semarang juga turut membantu proses renovasi tersebut.

“Kami baru pesan wahana baru, kereta ikonik. Kemudian ini sedang tahap pembangunan jalan, nantinya akan dibuat satu arah. Sudah berjalan seperempatnya,” pungkasnya.

Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma

Editor : M. Rain Daling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *