Roro Mendut Sosok Tegas Menolak Patih dari Mataram Pentas Kobar Api Pesisir Utara Jawa
Siwigustin sendiri terbilang sukses saat turut ambil bagian dengan memerankan tokoh Roro Mendut. Sosok perempuan Jawa bersanggul yang dengan tegasnya menolak seorang patih dari Mataram, Tumenggung Wiroguna yang diperankan oleh Sigit.
“Aku wanita pesisir utara Jawa. Aku lahir dari tanah orang-orang yang tak akan menyerah. Bersiaplah kau menjadi karang yang terhantam ombak pemberontakan,” tegas Roro Mendut dengan emosi yang meletup-letup dalam salah satu adegan dalam pementasan tersebut.
Bagi Wiroguna, mendapatkan Mendut tak hanya sebatas mendapatkan wanita, melainkan penuntasan penaklukan yang telah dilakukan sebelumnya. Ia meyakini, tanpa Mendut, penaklukan akan sia-sia.
Sementara di adegan lain, Nyai Ajeng, yang merupakan istri dari Tumenggung Wiroguna terlihat sendu meratapi nasib. Di satu sisi, dia tak ingin suaminya meminang wanita lain.
Namun demikian, sebagai seorang istri dia juga harus manut. Sosok Nyai Ajeng sendiri Lacahya perankan.
Baca Juga :
MUI Jawa Tengah Perbolehkan Sholat Tarawih Di Masjid
Di sisi lain, dalam upayanya memperjuangkan sang kekasih, Pronocitro yang Aji perankan tersebut harus bersimbah darah. Selaras dengan itu, Mendut pun memilih mengakhiri hidupnya ketimbang menyerah kalah pada prinsipnya. Sementara Wiraguna, harus berakhir dalam penyesalan.
Adapun tokoh pendukung dalam pementasan tersebut ialah, Mbok Emban, orang kepercayaan dari Nyai Ajeng yang kemudian membantu Roro Mendut. Tokoh itu Defi mainkan dengan apik. Sementara Wiroguna menugaskan tiga telik sandi untuk memata-matai aktivitas Mendut dalam berjualan udud. Sedangkan, Tiga abdi itu oleh Faiz, Ali, dan Hanif mainkan. (dim)
Respon (1)