KARANGANYAR, Lingkarjateng.co.id – Penelitian air asin yang muncul pada sumur bor di halaman rumah Solikin, warga Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo tidak layak konsumsi. Selain itu, air tersebut juga memiliki kandungan zat padat, zat besi, tembaga serta amoniak.
Kepala Cabang Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah wilayah Surakarta Dwi Lestari Novianti menerangkan, air asin yang dapat terbakar bila terkena api harus melalui pengolahan terlebih dahulu sebelum layak untuk konsumsi. Pengolahan perlu agar tidak terjadi gangguan kesehatan terhadap orang yang mengonsumsi air asin itu.
Baca Juga :
IKM Rambut Palsu Berpotensi Sasar Pasar Luar Negeri
“Kita sudah uji laboratorium terhadap sampel air asin itu. Hasilnya kekeruhannya tinggi, kesadahan kurang baik serta kandungan kloridanya tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Geologis Kantor Cabang ESDM Wilayah Surakarta Puguh Dwi Hartanto menerangkan, air asin yang muncul dari sumur bor di halaman tersebut kemungkinan berasal dari air purba yang terjebak saat dalam pembentukan. Munculnya air dan gas tersebut dipicu oleh pembuatan sumur bor tersebut.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Karanganyar Agus Cipto Waluyo mengatakan, perlu kajian lebih dalam mengenai kandungan gas dan kadar garam yang ada di dalam sumur bor milik Solikhin tersebut. Sebelum penetapan keberadaan sumber air asin itu jadi lokasi obyek wisata.
Baca Juga :
ETLE di Karanganyar Terkendala Jumlah Alat
‘’Jangan-jangan sebulan ini gasnya hilang, sifat garamnya juga hilang. Kita tunggu perkembangannya dalam tiga bulan ini,” paparnya.
Selain itu, Lurah Desa Krendowahono Syarif Hidayat menyebut, saat akhir pekan, pengunjung sumber air asin di Dusun Dukuh bisa mencapai 200 orang lebih. Paling tidak ada pengelolaan skala kecil nanti,” katanya. (jok/dha)
Respon (1)