Angin Puting Beliung di Karanganyar Sebabkan Tiga Rumah Rusak

Angin Kencang di Matesih Karanganyar
RUSAK: Rumah warga yang rusak akibat terjangan angin kencang di wilayah Kecamatan Matesih. (ISTIMEWA)

KARANGANYAR, Lingkarjateng.co.id – Wilayah Kecamatan Matesih angin puting beliung melanda beserta hujan lebat sejak Kamis(18/3). Bencana alam tersebut membuat tiga rumah warga yang berada di Dusun Telesa, Desa Matesih menjadi korban.

Selain merusak rumah warga, angin puting beliung di Karanganyar juga merobohkan pohon di pinggir jalan. Peristiwa itu terjadi di Desa Dawung dan Desa Karangbangun yang membuat jalur utama Matesih-Ngadiluwih menuju arah Kecamatan Jumantono mengalami kemacetan.

Camat Matesih Ardiyansah membenarkan hujan lebat dan angin kencang yang merusak rumah warga dan merobohkan pohon di wilayah Matesih.

“Ada rumah warga yang rusak bagian atapnya. Ada juga pohon tumbang ke jalan raya. Kemudian warga dan relawan langsung memberikan bantuan,” jelasnya.

Komandan Markas SAR Karanganyar Arif Sukro Yunianto mengatakan, peristiwa pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang memang terjadi di beberapa wilayah di Karanganyar. Seperti di daerah Desa Matesih dan Karanganyar kota.

Baca Juga : Ini Pengakuan Pedagang Saat Pasar Kobong Diterjang Angin Kencang

“Dari beberapa informasi yang masuk, telah terjadi pohon tumbang seperti di barat SMPN 3 Karanganyar di Popongan, dekat SD Kalijirak, Mojogedang serta barat lapangan Kecamatan Matesih,” katanya.

Ia menambahkan, butuh waktu sekitar 20 menit untuk mengatur kembali jalan yang macet akibat pohon tumbang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Sundoro Budi Karyanto menuturkan, hujan lebat juga membuat air meluap di jalan raya Solo-Sragen.

Hal ini juga Camat Kebakkramat Bakdo Harsono benarkan saat Lingkar Jateng hubungi. Ia menjelaskan, air meluap tepatnya di jalan raya Kebakkramat yang berada di Desa Waru.

Baca Juga : Karanganyar Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, Banyak Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

“tempat tersebut memang langganan luapan air hujan. Karena tempat itu terdapat bahu jalan yang lebih tinggi dari jalan sehingga air menggenang. Drainase juga sedang direhab dan belum jadi,” tuturnya. (jok/isa)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *