Pelaku Pencabulan Anak Tak Kunjung Ditahan

kekerasan-perempuan-dan-anak-resahkan-warga
ILUSTRASI : Kasus Kekerasan Anak Masih Tinggi. (LINGKAR JATENG / ISTIMEWA)

SRAGEN, Lingkarjateng.co.id – Seorang anak berinisial W (9) Kecamatan Sukodono menjadi korban pencabulan oleh beberapa pelaku yang masih remaja yang merupakan tetangganya sendiri. Sayangnya, pihak kepolisian masih belum menahan pelaku.

Ayah Korban yang berinisial P mengatakan, kejadian tersebut bermula saat anaknya ingin bertemu neneknya di Sukodono Sragen Oktober lalu. Kecurigaan awalnya bermula saat menemukan celana dalam anaknya hilang. Pada bulan Desember ia semakin curiga karena korban mengalami panas tinggi hingga menduga terpapar Covid-19 dan segera melarikan anaknya ke puskesmas.

”Pihak puskesmas ternyata mengarahkan ke Polsek untuk minta surat. Setelah mendapat pengarahan untuk visum, dari hasil visum tersebut ternyata anak saya sudah tidak perawan dan robek searah jarum jam 6. Tahunya dari visum itu, saya dan neneknya juga belum tahu awalnya,” ujarnya.

Pengacara korban Andar Beniala Lumbanraja dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron Surakarta menyampaikan, pihaknya melaporkan ke Polres Sragen pada 29 Desember 2020 lalu. Namun sayangnya aparat belum dapat menahan pelaku.

”Mohon perhatian untuk kasus ini pelaku masih berkeliaran. Kita takutnya beraksi dan ada korban kembali,” terangnya.

Dia menyampaikan, pelaku pencabulan anak yakni S yang sudah dewasa dan P masih siswa SMP.  Ia menambahkan, P diduga sebagai pelaku yang menyuruh melakukan aktivitas seksual dan juga korban karena masih dibawah umur. ”Keduanya P dan S tetangga dekat korban,” tuturnya.

Pihaknya menyampaikan ada upaya dari suatu organisasi agar permasalahan ini tidak sampai ke ranah hukum. Dia juga prihatin dengan kondisi psikologis dari W.

”Saat ini anak W takut dengan sosok laki-laki. Baru leluasa bercerita setelah ditangani rekan kita Desideria Anindita Sari,” ujarnya.

Andar menambahkan, pihaknya belum bisa mengungkap inisial dari para pelaku pencabulan yang terjadi di toilet kantor desa. Namun, setidaknya ada tiga pelaku.

“Anak ini baru pertama kali bertemu anak-anak tersebut sehingga tidak tahu namanya. Sementara P saat ini belum menyampaikan. Maka kita disini klarifikasi bersama P agar pelakunya ini diketahui,” jelasnya.

Sementara itu, kasat Reskrim Polres Sragen AKP Guruh Bagus Edy menjelaskan, pihaknya sedang memeriksa lima orang saksi. Dia menyampaikan, saat ini baru ada satu orang terlapor dengan inisial S.”Belum dilakukan penahanan, untuk terlapor belum kita panggil,” pungkasnya. (fid/dha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *