Sound of Borobudur Adaptasi Alat Musik di Relif Candi

Pentas di Acara Sound of Borobudur
PENTAS: Sejumlah musisi sedang melakukan pentas di acara Sound of Borobudur, Kamis (8/4). (ISTIMEWA)

Jadikan Candi Borobudur Pusat Musik Dunia

“Itu cukup lama prosesnya, akhirnya dapat komposisi dan kita garap serius. Meskipun kami sadar, terkait bunyi itu intepretasi saat ini, karena peradaban itu tidak mungkin dapat mengulangnya lagi,” jelasnya.

Dewa menerangkan, ada ratusan alat musik yang tergambar di relief Candi Borobudur. Antara lain alat musik itu juga ada yang bukan dari Jawa Tengah, melainkan dari Kalimantan bahkan ada yang dari Thailand atau India.

Baca Juga :
Borobudur Jadi Laboratorium Konservasi Cagar Budaya

“Dari situ kami menduga, Borobudur merupakan pusat seni dunia. Atau kalau tidak, merupakan pusat berkumpulnya seniman-seniman dari seluruh dunia, dengan alat-alat musik yang berbeda. Mungkin zaman dulu di sini pernah ada konser besar seluruh dunia,” terangnya.

Dengan temuan itu, maka Dewa mendukung pengembangan kawasan Borobudur tidak fokus pada pembangunan fisik. Namun, pembangunan juga harus berbanding lurus dengan menggali nilai-nilai historis yang ada di candi itu.

“Apa yang ada di Borobudur itu sangat kaya. Kalau saya masih melihat dari sisi seni saja, tentu orang lain melihat dari dimensi yang berbeda,” pungkasnya.(hms/isa)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *