REMBANG, Lingkarjateng.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mencanangkan pembangunan Pasar Batik di Lasem. Pendirian Pasar Batik Lasem berangkat dari julukan Kota Lasem yang terkenal sebagai Kota Batik.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan, tujuan pendirian Pasar Batik untuk menindak lanjuti batik Lasem yang sudah punya hak cipta. Sehingga identitas itu tidak akan orang lain curi.
Baca Juga :
Kemarau Mundur Mei, La Nina Jadi Penyebabnya
“Kekuatan ini akan kita tindak lanjuti dengan membikin pasar batik. Nanti sekaligus ada tempat cara memproses batik,” jelasnya saat mengisi acara talk show di rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hafidz menambahkan, ada dua pilihan terkait lokasi yang akan jadi pasar batik. Antara lain di Terminal Lasem atau di kanan kiri Karangjahe Desa Punjulharjo.
“Jadi orang kesana itu tidak hanya akan membeli batik tetapi ia akan tertarik dengan bagaimana proses pembuatan batik. Jadi kedepan punya daya tarik tersendiri,” imbuhnya.
Selain itu, Bupati Rembang itu juga mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas produksinya. Serta bisa memanfaatkan rumah BUMN untuk berbagai pelatihan.
Baca Juga :
Mantan Pemain Timnas Sepak Bola Terjerat Kasus Penipuan
“Produk ini harus bisa laku itu bagaimana, pangsa pasar, marketnya kaya apa. Berbagai pelatihan tentu nanti akan memperoleh pemasarannya bagaimana kemudian kualitasnya di rumah BUMN ini adalah jawabanya,” paparnya.
Sementara itu pembina Forum UMKM dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UKM) Setyo Hariyadi menjelaskan, adanya pandemi sempat membuat down para pelaku UMKM. Namun hal itu tidak membuat mereka patah semangat untuk bangkit dan terus berkarya.
“Pencanangan program kedepan seperti pemindahan pasar. Nanti akan jadi tempat yang ramah bagi UMKM, karena beberapa fasilitas infrastruktur telah tersedia untuk menunjang perputaran ekonomi agar berjalan lebih baik di Rembang,” pungkasnya. (kid/dha)
Respon (2)