Gelar Program Kelas Khusus Atlet Pertama di Pati

Kepala Sekolah SMA Nasional Pati Bersama Akademi Persib Bandung
FOTO: Kepala Sekolah SMA Nasional Pati saat foto bersama dengan pihak akademi Persib Bandung. (DOK SMA NASIONAL FOR LINGKAR JATENG)

PATI, Lingkarjateng.co.id – SMA Nasional Pati adakan program kelas khusus atlet. Program ini tergolong masih baru, dan menjadi yang pertama di Kabupaten Pati.

Kepala Sekolah SMA Nasional Pati Edy Waluyo mengungkapkan, program ini terlaksana atas kerjasama antara SMA Nasional dengan akademi sepakbola Persib Bandung. Menurutnya, program ini untuk menjembatani sekolah formalnya siswa-siswa akademi tersebut.

“Ini program khusus kelas atlet di Pati hanya SMA nasional yang mencoba. Baru pertama kali di Pati. Ini suatu bentuk trobosan,” paparnya.

Baca Juga :
Tingkatkan Pariwisata, Kendal Diskusi dengan Kemenparekraf RI

Program ini, lanjutnya, akan mulai pada tahun ajaran baru 2021/2022. Sejauh ini, ia menyebutkan, sudah ada pendapat sekitar 18 siswa dari akademi sepakbola Persib Bandung.

“Dan saya mendapatkan informasi ada penambahan siswa lagi dari Padang, Surabaya dan semarang. Mungkin satu kelas sendiri nanti sampai bulan Juli,” imbuhnya.

Ia menuturkan, teknisnya nanti akan menggunakan sistem home schooling. Jadi, guru akan datang langsung ke mes siswa untuk memberikan pembelajaran dan penugasan. Namun, beberapa hari sekali, nantinya siswa akan datang ke sekolahan.

“Jadi karena latihannya pagi dan sore, sehingga jelas waktu untuk mengikuti sekolah formal kan terbatas. Akhirnya kita kerjasama dengan akademi Persib Bandung dimana anak-anak yang tinggal di mes tersebut kita berikan pembelajaran secara home schooling. Khusus anak-anak yang tinggal di mes,” ujarnya.

Baca Juga :
Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran 2021

Meski mereka memiliki orientasi untuk menjadi atlet sepak bola, namun dengan adanya kerjasama ini pendidikan formal mereka juga tetap berjalan. Selain itu, prestasi olahraganya juga semakin meningkat ke arah profesional.

“Karena sayang, prestasinya bagus, perhatian terhadap sekolah formalnya kurang. Karena kadang ada fasilitas yang pemerintah berikan untuk atlet olahraga yang sifatnya nasional. Ada kekhususan, untuk menjadi anggota TNI atau Polisi ASN atau lainnya. Nah itu kan minimal punya ijazah formal,” tandasnya. (lam/dim)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *