Tidak Punya Alat Berat, Disperkim Sulit Gali Tanah Pemakaman Khusus Covid-19

Letak geografis TPU Jatisari sebagian berada di lereng dengan kemiringan sekitar 60 derajat dan bertekstur keras berbatu. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkarjateng.co.id
Letak geografis TPU Jatisari sebagian berada di lereng dengan kemiringan sekitar 60 derajat dan bertekstur keras berbatu. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkarjateng.co.id

SEMARANG, Lingkarjateng.co.id – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, kesulitan menggali tanah pemakaman khusus Covid-19.

Lokasi yang berada di tempat pemakaman umum (TPU) Jatisari, Kecamatan Mijen tersebut, punya tekstur tanah keras dan berbatu.

Kepala Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati, mengatakan untuk memudahkan penggalian, pihaknya membutuhkan alat berat, seperti ekskavator.

Namun, muncul kendala lagi, Disperkim tak punya alat berat, sehingga butuh bantuan dari pihak swasta.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk meminjam alat berat, namun tidak berhasil.

“Alat berat dari DPU kebetulan semuanya sedang keluar (dipakai),” ujar Pipie, sapaan akrab Murni Ediati, Rabu (28/7/2021).

Sementara untuk sewa alat berat, kata Pipie, pihaknya tidak punya anggaran. Meski beberapa waktul lalu sempat menyewa alat berat.

Baca Juga:

Penanganan Covid-19 di Kota Semarang Diklaim Mulai Membaik

“Untuk sewa alat berat juga kami saat ini masih belum punya anggarannya. Sebelumnya kami juga sempat menyewa karena tiap hari harus menyiapkan makam untuk pemakaman jenazah,” tuturnya.

Menurutnya, upaya penggalian makam sangat bergantung dengan alat berat. Mengingat letak geografis TPU Jatisari sebagian berbentuk lereng dengan kemiringan sekitar 60 derajat.

“Alhamdulillah dalam dua pekan ini kami dapat bantuan satu alat berat dari salah satu pengembang perumahan di Mijen. Kami masih butuh lagi,” ujarnya.

Pipie mengatakan, alat berat yang ada saat ini dimaksimalkan untuk menyiapkan galian makam sebanyak-banyaknya.

Setidaknya, kata dia, jumlah tersebut cukup untuk mengkover selama dua bulan kedepan.

“Dari pinjaman alat berat itu, per harinya rata-rata bisa menyelesaikan 40 lubang makam. Jadi selama dua minggu pemakaian alat berat ini, bisa cukup untuk menyediakan lubang makam selama dua bulan kedepan,” jelasnya.

Disperkim telah berencana untuk membeli alat berat dengan menggunakan anggaran perubahan.

“Bila telah memiliki alat berat sendiri, maka penggunaanya akan lebih leluasa dan dimaksimalkan sesuai kepentingan umum,” pungkasnya. *

Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma

Editor : M. Rain Daling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *