Maksimalkam Pelayanan Posyandu, Kader Jemput Bola ke Rumah Warga

NISA HAFIZHOTUS SYARIFA / LINGKAR JATENG MENILAI: Tim juri sedang menilai Posyandu Melati 5 di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (6/10).
NISA HAFIZHOTUS SYARIFA / LINGKAR JATENG MENILAI: Tim juri sedang menilai Posyandu Melati 5 di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (6/10).

KUDUS – Posyandu merupakan garda terdepan terkait pelayanan kesehatan gizi pada ibu dan anak. Oleh karena itu, Posyandu Melati 5 Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati berupaya memberikan pelayanan secara maksimal dengan melakukan jemput bola ke rumah warga.

“Moto kami yaitu melayani dengan setulus hati, jadi kami berupaya tetap memberikan pelayanan meski ibu dan anak tidak bisa datang saat jadwal pelayanan posyandu,” kata Ketua Posyandu Melati 5 Beti Darma Astuti, Rabu (6/10).

Ia menjelaskan, pelayanan jemput bola ini dilakukan oleh kader posyandu sesuai penanggung jawab RT masing – masing. Total ada sebanyak 7 kader posyandu yang ada di wilayah tersebut.

“Ini kami lakukan supaya kita bisa pantau terus agar tau perkembangan gizi anak,” ucapnya.

Beti menuturkan, untuk kegiatan di Posyandu Melati 5 dilakukan pada hari Rabu minggu pertama setiap bulan. Total ada 133 anak yang terdata di posyandu tersebut.

Dia menambahkan, inovasi kegiatan di posyandu lainnya yaitu adanya Whatsapp Grup untuk memudahkan komunikasi antara ibu dan kader. Serta, ada juga Google Maps yang digunakan untuk memudahkan warga untuk menemukan lokasi posyandu.

Sementara itu, untuk persiapan Lomba Posyandu pihaknya tidak melakukan banyak hal. Hanya melakukan gotong royong bersama warga untuk membersihkan lingkungan.

“Ini karena biasanya kami memang selalu seperti ini. Jadi tidak perlu banyak persiapan,” kata dia.

Melanjutkan, Bidan Desa Getas Pejaten Dewi Fatmawati mengatakan, pelayanan posyandu di wilayah tersebut tidak hanya fokus pada kesehatan gizi anak saja. Melainkan juga ada pelayanan ibu hamil, KB, dan nifas.

Saat ini, lanjutnya, posyandu di wilayah setempat akan terus mengejar kunjungan bagi ibu dan anak. Bahkan menurutnya, posyandu setempat telah berhasil mengejar kunjungan.

“Kegiatan posyandu dianggap berhasil jika kunjungan ibu dan anak lebih dari 50 persen dari jumlah sasaran. Dan disini menurut kami sudah melebihi angka tersebut. Kami sudah dinilai bagus kerjanya,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan di wilayahnya sudah tidak ada stunting lagi. Hanya ada sedikit anak yang kurang gizi. Pihaknya pun mengaku akan terus memantau kekurangan gizi pada anak agar bisa tertangani dengan baik. (isa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *