Mosi Tidak Percaya, Tolak Hasil Pansel Calon Sekda Pati!

PATI, Lingkarjateng.co.id – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Ormas Mantra, menggelar aksi mosi tidak percaya terhadap panitia seleksi yang meloloskan tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati.

Ormas Mantra menilai pansel bekerja kurang maksimal dan professional dalam memutuskan tiga nama sekda saat ini.

Aksi massa tersebut, mendatangi sekda di Ruang Rayung Wulan, kemudian mendatangi DPRD Pati, Jumat (10/9/2021), guna melakukan audiensi, dan dilanjutkan ke Kejari Pati.

Dalam aksinya, Ormas Mantra, menuntut pembukaan secara transparan tatib seleksi calon Sekda Kabupaten Pati Tahun 2021.

Kemudian, massa aksi menuntut jawaban lokasi ujian seleksi calon Sekda Pati. Karena, mayoritas tim pansel berisi pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pati.

Padahal, Plt Kepala BKPP Pati, masuk dalam tiga nama calon Sekda Pati yang diumumkan Pansel.

Selanjutnya, massa aksi juga menuntut penjelasan terkait kop surat hasil seleksi calon Sekda yang salah tahun. Rekam jejak para calon sekda juga harus dibuka secara transparan.

Terakhir, massa aksi menuntut proses seleksi ulang dan bentuk Pansus DPRD terkait pansel calon Sekda Pati.

MENUNTUT DPRD BENTUK PANSUS

Dalam orasinya di depan gedung DPRD, Jumat (10/9/2021), Pemimpin Ormas Mantra, Cahya Basuki, menegaskan bahwa proses pemilihan Sekda Pati, masih banyak kejanggalan, terutama dalam proses seleksi yang berlangsung.

“Pemilihan calon sekda ganjalan, sebagai koordinator mantra masih unek-unek saya belum selesai dan saya ingin temen temen semua pihak menyadari bahwa ini semua adalah pemikiran dari masyarakat yang pada dasarnya peduli akan Pati lebih baik,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, kedatangannya bersama massa aksi ke gedung dewan sebagai bentuk desakan kepada sejumlah anggota DPRD guna membentuk pansus.

“Membuat pansus untuk seleksi calon sekda ini untuk diulang. Menurut kami dugaan kami, terjadi masalah, makanya saya mendesak dewan membentuk pansus. Kebetulan calon. Paling lambat hari Senin (13/9/2021),” ungkapnya.

“Kami merasa punya hak meminta bantuan para dewan-dewan karena mereka juga mengambil suara kami saat pemilihan dewan. Tentunya ini sangat di nanti. Terutama pansel, sudah tahu hasil dari yang telah dilaksakan,” lanjutnya.

HANYA DITERIMA SEKRETARIS DEWAN

Kedatangan massa aksi ke gedung DPRD Pati, hanya disambut oleh Sekretaris Dewan, Bambang.

Pada kesempatan itu, Bambang meminta maaf kepada massa aksi, karena saat ini anggota dewan sedang pembahasan APBD Perubahan tahun 2021.

“Berkaitan tuntutan hari ini akan kami sampaikan ke ketua dewan dan pimpinan dewan lainnya dan akan ditindak lanjuti,” kata Bambang, kepada massa aksi.

Mendengar pernyataan tersebut, Cahya Basuki, mengatakan aksinya akan berlanjut dengan tidur di gedung dewan sebagai protes dan ketidakpuasan.***

Penulis : Aziz Afifi | Koran Lingkarjateng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *