Lingkar.co – Kebakaran hebat terjadi di Dusun Sendang Wetan, Desa Sendangdawung, Kecamatan Kangkung, Kendal Minggu (4/6/2023) pagi. Akibatnya, dua rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan, dan kerugian diperkirakan mencapai Rp800 juta.
Duarumah yang terbakar dan mengalami kerusakan parah tersebut merupakan rumah milik Sukiran dan Supari.
Sedangkan tiga rumah rusak ringan atau terdampak milik Rohman, Suroyo, dan Widodo.
Saksi kejadian, Nurjanah (83), mengaku, saat itu dia sedang makan di depan rumah.
Kemudian melihat kepulan asap agak tebal di atas meteran listrik rumah milik Sukiran. Dia pun reflek berteriak dan meminta tolong warga lainnya untuk memadamkan api.
“Ya kaget pas lihat asap tebal. Lalu saya teriak tolong. Terus ada yang telepon damkar juga,” katanya.
Peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 07.15 WIB hingga api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.15 WIB.
Adapun lamanya waktu penanganan karena material bangunan rumah terbuat dari kayu jati tebal.
“Dua rumah ludes, lalu satu sepeda motor Supra X 125 juga terbakar serta termasuk barang-barang di dalamnya. Ditambah bangunan terbuat dari kayu jati tebal, membuat proses pemadaman api dan pendinginan sedikit lama,” ungkap Kasi Operasional dan Pengendalian Damkar Kendal Ria Listianasari Minggu (4/6).
Ria mengatakan, pihaknya menerjunkan tiga mobil pemadam untuk memadamkan api di lokasi kejadian.
Pihaknya juga dibantu oleh petugas Polsek Kangkung, Koramil Cepiring, PMI Kendal, serta BPBD Kendal.
“Kita luncuran ke lokasi lima menit setelah mendapat laporan. Namun kejadian ini tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kangkung Iptu Efendi Yulianto mengatakan, sumber api dalam kebakaran ini diduga berasal dari meteran listrik rumah Sukiran.
Saat itu, kondisi rumah korban sedang sepi. Lantaran di tinggal penghuninya bekerja di sawah. Usai menerima laporan, pihaknya mengerahkan sejumlah petugas untuk membantu penanganan kebakaran.
Diperkirakan, kerugian material dalam kebakaran ini mencapai Rp 800 juta.
“Dugaan sementara korsleting listrik. Rumah juga sepi ditinggal penghuninya bekerja. Namun kerugian mencapai Rp 800 juta, karena harta benda termasuk perhiasan milik korban juga ikut terbakar,” terangnya.
Iptu Efendi mengimbau, supaya masyarakat lebih waspada terhadap penggunaan listrik. Apalagi, saat ini dalam kondisi kemarau.
Sehingga, sebelum meninggalkan rumah harus memeriksa keadaan sekitar rumah dan barang-barang yang bisa menimbulkan api.
“Harus lebih waspada. Apalagi musim kemarau ini, api cepat merambat. Pastikan kalau mau keluar rumah barang-barang yang terkoneksi ke listrik dalam kondisi aman,” imbuhnya.
Penulis : Wahyudi
Editor : Kharen Puja Risma