SRAGEN, Lingkarjateng.co.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen berencana merombak pacuan kuda Nyi Ageng Serang menjadi water park untuk menarik minat wisatawan. Lantaran kawasan tersebut sudah mangkrak selama belasan tahun dan kondisinya memprihatinkan.
Tempat pacuan kuda yang berada di Dukuh Ngasinan tersebut sempat populer pada masa kepemimpinan Bupati Untung Wiyono. Namun lebih dari satu dekade, arena pacuan kuda mulai tidak tertinggalkan dan membuat kondisinya tidak terawat, banyak coretan vandalisme di tribun dan menjadi lokasi pacaran.
Kepala Desa (Kades) Ngargotirto Sumadi menyampaikan, banyak potensi yang masih bisa di wilayah tersebut kembangkan. Selain desa tersebut berada di tepi Waduk Kedung Ombo (WKO), juga terdapat arena pacuan kuda yang merupakan lahan perhutani.
”Tidak ada rencana menghidupkan kembali. Tapi mengalihkan potensi rencananya bikin water boom,” ujar Sumadi kemarin.
Pihaknya saat ini tengah melakukan proses perizinan karena lahan tersebut milik perhutani. Menurutnya, proses perizinan harus sampai tingkat pusat dan pihaknya sudah mengajukan hingga tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengajuan paling lama memakan waktu satu tahun.
“Penggunaannya hanya untuk event-event tertentu saja. Bisa hanya sebulan sekali atau bahkan setahun sekali. Namun jika untuk obyek wisata berkonsep waterboom, memungkinkan setiap hari ada pemasukan dari pengunjung,” terangnya.
Dia menjelaskan, Lembaga Masyarakat Hutan (LMDH) tengah mengurus agar gagasan tersebut. Jika terealisasi, nantinya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) desa setempat juga akan terlibat.
Menurutnya perkiraan anggaran sekitar Rp 7 miliar. Diambil dari masyarakat yang mau investasi ataupun pihak ketiga. Luas lahan pacuan kuda Nyi Ageng Serang itu sendiri mencapai sekitar 5,5 hektar.
“Sumbernya sendiri juga belum jelas. Kalau ada pihak ketiga ya kita kerjasamakan lagi dengan pihak perhutani,” terangnya. (fid/dha)