Korban Jatuh ke Bengawan Solo Ditemukan, Begini Kronologi dan Proses Evakuasinya

Evakuasi korban yang terjatuh dan akhirnya hanyut di Sungai Bengawan Solo di bawah Jembatan Sapen, Gesi, Sragen, Selasa (16/2/2021).(DOK TIM SAR FOR LINGKAR.CO)
Evakuasi korban yang terjatuh dan akhirnya hanyut di Sungai Bengawan Solo di bawah Jembatan Sapen, Gesi, Sragen, Selasa (16/2/2021).(DOK TIM SAR FOR LINGKAR.CO)

SRAGEN, lingkarjateng.co.id– Sulardi,50, korban jatuh ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Ring road Sroyo akhirnya ditemukan 36 kilometer dari lokasi kejadian. Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban dari Sungai Bengawan Solo yang melewati jembatan Sapen di Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen Selasa (16/2/2021).

Tim SAR Gabungan berhasil menemukan warga  Dusun Gerdu, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Karanganyar tersebut setelah melakukan pencarian selama 2 hari. Penemun korban sekitar pukul 04.15 pagi di Jembatan Sapen.

Jasad Sulardi mengapung dan berada di tengah Sungai Bengawan Solo. Tim SAR melakukan evakuasi korban menggunakan perahu karet (LCR).

Koordinator Basarnas Pos Solo Arif Sugiarto menyampaikan, sekitar pukul 00.30 korban terlihat berada di Sungai Bengawan Solo yang melewati Bangan, Masaran, Sragen.

“Kemudian korban terlihat terapung di Sari, namun evakuasi gagal. Selanjutnya, perahu karet ke Jembatan Gawan. Begitu sampai Jembatan Gawan, tim mau menurunkan perahu karet, korban melintas lagi, lewat lagi. Akhirnya, korban baru bisa dievakuasi pukul 04.30 di Sapen,” terang Arif.

Menurut Arif, tim gabungan yang melakukan proses evakuasi menghadapi tantangan besar mengingat korban selalu berada di tengah Sungai Bengawan Solo. Usai korban ditemukan, langsung dibawa ke RSUD Karanganyar untuk otopsi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.“Dengan ditemukannya korban, maka secara resmi operasi pencarian kami tutup. Kita tutup tadi jam 7.30,” kata Arif.

Diberitakan sebelumnya, Sulardi tercebur ke sungai dari atas jembatan Ring road pada Minggu (14/2/2021). Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa tersebut bermula saat korban bersama istrinya Sulastri dan anaknya Raka Andhika dengan menggunakan sepeda motor melaju dari arah Solo.

Sesampainya di lokasi kejadian, korban merasa mual dan langsung menepikan sepeda motornya. Saat itu, korban akan muntah. Saat berada di atas jembatan, korban terpeleset dan langsung tercebur ke dasar sungai.(jok/lut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *